Minggu, 10 Oktober 2010

Sikat Koruptor Depok

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Ruhut Situmpul yang menjadi salah satu juru kampanye pasangan calon walikota dan wakil walikota Badrul Kamal-A Supriyanto (BK-Pri) minta warga Depok melaporkan segala bentuk dugaan korupsi yang terjadi di Kota Depok.

“Jika ada yang tidak benar di Depok, segera lapor pada Abang. Biar Abang sikat habis koruptor-koruptor itu di ranah hukum. Tidak hanya saya, tim advokasi hukum Partai Demokrat juga akan menyoroti semua kebijakan yang pernah ada di Depok agar tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Ruhut, dalam orasi politiknya pada kampanye akbar pasangan BK-Pri yang dihelat di kawasan Grand Depok City (GDC), Minggu (10/10).

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kota Depok, Murthada Sinuraya menyambut baik langkah mantan pengacara itu. Bukti-bukti pelanggaran dan korupsi yang dilakukan di Kota Depok, kata Sinuraya, telah dimilikinya atas laporan dari masyarakat, bahkan sebagian di antaranya sudah dilaporkan ke Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Semuanya akan kami bawa ke pusat, termasuk Bansosgate, dugaan adanya mafia proposal bantuan, adanya birokrasi bayangan di Pemkot Depok dan segudang kebijakan yang terindikasi tindak pidana korupsi,” tandas Murthada yang juga Direktur Eksekutif LSM Fresh itu.

Pemandangan menarik juga melekat ketika kampanye akbar itu dihelat. Dua politisi nasional, Ruhut Sitompul dan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait tampak mesra menyampaikan orasinya, mengajak konstituen memenangkan BK-Pri pada 16 Oktober 2010. Padahal biasanya, dua politikus ini kerap beradu argumen di DPR RI.

“Kami (Ruhut Sitompul-Maruara Sirait, red) mesra, karena BK-Pri, kemenangan 16 Oktober 2010 nanti bukan milik pasangan BK-Pri, tapi milik warga Depok,” tandas Maruarar sambil mengangkat tangan Ruhut Sitompul di hadapan ribuan massa pendukung BK-Pri yang datang dari segala penjuru Kota Depok itu, kemarin.

BK-Pri, lanjut Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, merupakan simbol kebangkitan warga Depok untuk melanjutkan pembangunan yang sempat stagnan selama 5 tahun. Kota Depok, kata Ara, bukan milik kelompok tertentu saja, tetapi Depok adalah miniatur Indonesia.

“Semuanya ada di sini dan BK-Prilah yang paling menghargai adanya perbedaan. Depok untuk semua, bukan untuk segelintir kelompok. Warga Depok harus sadar dan bangkit demi perkembangan yang dicita-citakan,” ujar Ara, disambut antusias massa pendukung yang berasal dari 9 partai politik dan ratusan eleman masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ara juga menyempatkan berdialog dengan pemuda asal Citayam yang menginginkan adanya pembukaan lowongan pekerjaan dan pengembalian Persikad ke tangan Kota Depok.

Arapun lantas melemparkan aspirasi itu kepada calon walikota Depok Badrul Kamal (BK). “Ingin kerja, dan kembalikan Persikad,” ujar Dani (21), yang mengaku hanya lulus SD itu kepada Ara saat berdialog di atas panggung.

“Untuk membuka lapangan kerja, saya akan terlebih dahulu membuka akses investasi dengan pembangunan jalan tol. Saya juga tidak akan menandatangani kerjasama, jika investor tidak mengutamakan tenaga kerja dari warga Depok. Itu yang akan saya lakukan jika diberi amanah memimpin Depok.,” ujar BK, lalu disambut tepuk tangan dan jempolan para pendukungnya yang rela kepanasan di tengah lapangan.

Terkait pengembalian Persikad, BK juga berjanji merebut kembali Persikad untuk Kota Depok. “Persikad memang milik warga Depok, tetapi sekarang entah bagaimana, tidak jelas. Saya berjanji akan mengembalikan Persikad ke tangan pemuda Kota Depok. Karena, Persikad merupakan simbol kebersamaan pemuda di Kota Depok,” papar BK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar